Jumat, 08 April 2022

MEMAHAMI SEPARATION ANXIETY PADA ANJING.

Bagi kita yang memiliki hewan peliharaan di rumah, contohnya anjing dan satu saat kita hendak bepergian selama beberapa waktu, apa yang akan kita perbuat dengan anjing kita? Sejauh mana kita mengetahui tentang 'Separation Anxiety' atau rasa kesepian pada anjing? Banyak dari kita yang dengan mudahnya menitipkan anjingnya di tempat penitipan hewan dalam jangka waktu sangat lama tanpa menyadari akibatnya bagi kondisi mental si anjing.

Separation Anxiety lazim terjadi pada manusia bila orang tersebut tiba-tiba dipisahkan dari lingkungan keluarganya dan terputus hubungan dengan sanak saudaranya. Orang tersebut pasti akan menderita 'separation anxiety' yang ditandai dengan murung, suka menyendiri, kehilangan selera makan dan tidak jarang berujung pada kematian karena depresi.
Hal itupun juga dapat terjadi pada anjing karena pada dasarnya, anjing adalah juga makhluk sosial dan hidup dalam kelompok atau yang disebut dengan keluarga. Saat kita menaruh anjing kita di tempat penitipan hewan yang tidak dia kenal dengan orang yang belum dia kenal, anjing akan merasa dibuang. Pola pikir mereka sangat sederhana dan tidak rumit. Mereka hanya akan berfikir 'kenapa saya ditinggal' dan biasanya mereka mengekspresikan rasa sedihnya dengan melolong, menggonggong atau mencoba kabur dari tempat penitipan tersebut dan beberapa kasus yang terjadi adalah anjing akan menyendiri, tampak murung, kehilangan selera makan serta kondisi kesehatannya terus turun tanpa disadari. 

Perbedaan antara anjing rumahan dengan anjing rescue saat ditaruh di tempat penitipan hewan adalah anjing rescue justru merasa senang saat ditaruh di tempat penitipan hewan karena ia merasa memiliki rumah atau tempat dimana ia bisa berteduh saat hujan dan berlindung dari terik matahari. Itu jauh lebih baik ketimbang ia hidup di jalanan.
Namun saat anjing rumahan ditaruh di tempat penitipan dalam jangka waktu lama, bersama dengan orang yang belum ia kenal juga, maka anjing rumahan tersebut akan merasa 'dibuang' oleh pemiliknya dan hal itu sangat menyakitkan menurut si anjing tersebut. Makanya beberapa kasus anjing depresi hingga mati biasanya terjadi pada anjing rumahan yang ditaruh di tempat penitipan hewan dalam jangka waktu lama. Penyebab kematian memang gejala internis namun pemicu awalnya adalah depresi karena ditinggalkan.

Jadi saat kita hendak bepergian dalam jangka waktu lama, semisal lebih dari 30 hari, sebaiknya kita menitipkan hewan peliharaan kita di tempat yang sudah mereka kenal atau menggunakan jasa pet sitter untuk menjaga anjing kita di rumah kita sendiri selama kita bepergian. Alternatif terakhir adalah meminta tolong salah satu anggota untuk menjaga anjing kita selama kita pergi. Jadi anjing akan tetap merasa tenang karena berada di lingkungan yang ia kenal, bersama dengan orang yang ia kenal juga.


Kamis, 07 April 2022

MENGAJAK ANJING BERJALAN.

Banyak dari kita yang senang mengajak anjing peliharaan berjalan-jalan di luar, minimal di sekitar tempat tinggal kita. Namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat hendak mengajak anjing kita berjalan-jalan. Beberapa hal tersebut antara lain;

Selalu Gunakan Tali Kekang - Saat mengajak anjing berjalan-jalan di luar ruangan, pastikan untuk selalu memasang tali kekang dan jangan membiasakan mengajak anjing berjalan di luar tanpa tali kekang atau 'leash'.

Model Leash - Banyak dari kita yang menyukai bentuk leash yang bisa ditarik masuk, namun model leash seperti itu kurang aman jika dipakai di Indonesia, mengingat kondisi di negara kita berbeda dengan di luar negeri. Saat terjadi sesuatu, semisal anjing mendadak berlari ke arah tertentu karena tertarik melihat hewan lain, kita tidak akan bisa menarik leash tersebut tepat pada waktunya dan hal itu bisa berpotensi membahayakan untuk anjing kita maupun untuk orang lain di sekitar kita.
Penggunaan harness atau tali badan bisa dipertimbangkan bila anjing kita sudah terbiasa tenang saat berjalan di luar, namun bila anjing kita belum bisa tenang saat di ajak keluar dan masih suka menarik-narik, penggunaan leash langsung pada leher anjing sangat dianjurkan - namun diperhatikan tingkat kekencangannya agar tidak terlalu kencang agar tidak mencekik leher anjing atau tidak terlalu kendor, sehingga tali malah lepas saat anjing meronta.

Rute Berjalan - Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah lakukan survey terlebih dahulu pada rute yang hendak kita lewati saat mengajak berjalan anjing kita.
Pastikan rute tersebut aman dan cukup teduh, ada banyak pohon di kanan kiri. Waktu berjalan juga sebaiknya pagi atau sore dan tidak terlalu lama, untuk anjing jenis kecil cukup 15 menit dan untuk anjing berukuran medium atau besar cukup 30 menitan. Perhatikan juga area sekitar, apabila ada sesuatu yang mencurigakan, usahakan anjing kita tidak menjilatnya dan tetap menjaganya agar stabil saat berjalan.

Bawa Perlengkapan - Yang terakhir adalah jangan lupa untuk membawa peralatan, semisal kantong plastik untuk berjaga-jaga apabila anjing kita buang kotoran di tengah perjalanan dan air minum beserta wadah kecil apabila anjing merasa haus.


Rabu, 06 April 2022

MENDAPATKAN ANJING YANG SEIMBANG.


Jagalah Level Energi Anda.
Pernahkah kita memperhatikan seberapa cepat kawanan anjing bereaksi terhadap suatu tindakan? Dalam sebuah kelompok, saat seekor anjing tiba-tiba menggonggong atau menunjukkan tindakan terlalu bersemangat, maka yang lainnya akan segera menanggapi perilaku tersebut sebagai sebuah peringatan bahaya yang akan datang.  Namun jika pemimpin kawanan tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada ancaman, maka kawanan tersebut akan kembali tenang seperti keadaan semula.
Sekarang bayangkan bagaimana perasaan anjing kita saat kita menunjukkan perilaku yang tidak stabil. Bagi mereka, itu adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah dan mereka juga akan bereaksi dengan menunjukkan kecemasan atau ketakutan karena anjing berkomunikasi dengan energi. Hal itu menunjukkan bahwa anjing dapat membaca energi kita dalam waktu singkat. Itulah mengapa sangat penting bagi kita untuk terus mengatur level energi kita agar tetap seimbang. Karena saat kita bisa mengatur keseimbangan energi kita, maka barulah kita bisa mengatur anjing kita.

Hidup di Masa Kini.
Kita pernah mendengar istilah ‘anjing hidup di masa kini’. Pertanyaannya adalah apa arti kalimat tersebut?  Apakah itu berarti anjing tidak mengingat masa lalu atau pengalaman buruk yang pernah mereka alami? 
Untuk menjawab ini, kita harus mengetahui perbedaan cara pikir antara manusia dan anjing. Sebagai manusia, kita menjalani waktu berbeda dari anjing. Kita tidak hanya hidup di masa kini namun juga tetap mengingat masa lalu dan kuatir dengan masa depan namun anjing hanya peduli dengan apa yang terjadi pada mereka saat ini dan tidak pernah mengingat masa lalu maupun hari-hari berikutnya dan hal itulah yang membuat anjing selalu terhubung dengan alam, karena alam bekerja juga di masa kini.
Seekor anjing yang memiliki kehidupan masa lalu yang pahit, pengalaman yang buruk, kehilangan anggota tubuh, pendengaran, kaki atau penglihatannya, mereka ingat itu tetapi mereka tidak meratapi ketidakhadiran kemampuan atau pengalaman buruk tersebut. Anjing menghadapinya dan terus melangkah. Sementara sebagian besar dari kita, manusia sering terjebak dalam kehidupan masa lalu dan gagal move on.
Jika kita ingin mencapai keseimbangan dalam hubungan kita dengan anjing kita, maka kita perlu belajar bagaimana memfokuskan hidup di masa kini. Itu akan membuat kita lebih mengerti tentang bagaimana anjing sebagai salah satu spesies hewan menjalani hidupnya dan dengan demikian kita bisa mulai memperdalam hubungan kita dengan mereka. Begitu kita belajar untuk tenang dan memiliki energi yang stabil dalam menjalani hidup di masa kini, maka mereka akan melihat kita sebagai pemimpin mereka dan mereka akan mengikuti kita.

Memahami Keinginan Anjing.
Manusia pandai mengarang cerita, namun anjing selalu mengatakan yang sebenarnya. Anjing kita selalu berusaha memberi tahu kita apa yang dia inginkan, misalnya terus-menerus menarik kertas dari tempat sampah dan menyebarkannya ke seluruh rumah saat kita pergi. Kita mungkin berfikir 'dia pasti mengira ada makanan di sana,' atau 'dia melakukan itu untuk memberi tahu saya bahwa dia marah saat ditinggal pergi'. Padahal sebenarnya pemikiran dari anjing bisa berbeda. Mungkin ia ingin mengatakan, 'aku bosan'.
Jika kita mencoba memecahkan masalah dengan asumsi kita, maka tindakan kita adalah tidak membuang makanan lagi ke tempat sampah atau mengunci tempat sampah tersebut. Tindakan terakhir dapat langsung memecahkan masalah, tetapi tidak menyelesaikan masalah dasar di balik kasus tersebut.
Faktanya adalah anjing kita merasa bosan, jadi kita harus meninggalkan sesuatu yang menarik untuknya saat kita pergi atau membuatnya sibuk sebelum kita pergi. Bermain 'temukan camilan' dengan snack favoritnya bisa membuat mereka tenang. Kita juga perlu memastikan bahwa anjing kita dalam kondisi mental yg tenang sebelum kita berangkat.

Terhubung Dengan Alam.
Hukum dasar seluruh hewan adalah hidupnya terhubung dengan alam sekitar setiap saat. Agar berhasil dan bertahan hidup maka semua hewan mulai dari tikus hingga ikan paus harus mengikuti hukum alam. Dahulu, saat anjing masih hidup di alam liar, siklus kehidupan mereka sangat sederhana karena realitas mereka dibentuk terutama oleh indera-nya. Mereka hidup dari waktu ke waktu semuanya terfokus pada apa yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup 'tempat tinggal, makanan, air dan menghasilkan keturunan'. Mereka menjelajahi wilayah mereka dengan kawanan mereka untuk memenuhi kebutuhan itu. 
Sebagai sebuah spesies, anjing juga selalu berhubungan dengan alam melalui cara mereka. Kebutuhan mereka berkisar pada kebutuhan kelompok atau kawanan, dan sebuah kelompok hanya mengikuti pemimpin yang tenang, tegas dan memiliki energi yang seimbang. Kebutuhan akan kepemimpinan tersebut sudah ter-program dalam gen anjing dan akan tetap tersimpan pada tingkat naluriah dasar mereka.
Melalui proses domestikasi yang panjang, kita telah menghilangkan anjing dari tempat mereka semula di alam liar tetapi hubungan mereka dengan alam tidak dapat dihilangkan! Itu artinya mereka tetap memiliki naluri untuk selalu terhubung dengan alam semesta. Tanggung jawab kita sebagai pemilik adalah memastikan bahwa kebutuhan fisik dan psikologis mereka terpenuhi, contohnya jika kita tidak memberi makan anjing kita, dia akan mati kelaparan. Sama halnya dengan jika kita tidak memenuhi kebutuhan anjing akan kepemimpinan dan arahan, anjing akan mengalami masalah perilaku dan menggantikan posisi kita sebagai pemimpin kelompok karena dia menganggap kita tidak bisa melindungi atau memimpin dia.

Memahami Karakter Tiap Anjing.
Layaknya sebuah spesies, anjing juga memiliki naluri yang sama. Mereka terhubung dengan alam, hidup di saat ini, berkomunikasi utamanya dengan energi dan sebagai hewan yang hidup dalam kawanan, mereka membutuhkan pemimpin yang tenang namum tegas.
Namun meskipun naluri dasar mereka sama, ras atau jenis terkadang dapat mempengaruhi perilaku mereka. Manusia menciptakan berbagai ras atau jenis anjing untuk alasan yang berbeda, beberapa anjing dibiakkan untuk menjadi anjing keluarga, beberapa lagi menjadi penggembala dan beberapa jenis lainnya dibiakkan untuk menjadi anjing pelindung. Masing-masing jenis anjing dibiakkan guna menciptakan jenis anjing yang unggul dalam tugas-tugas tertentu dan itu berarti kita perlu untuk mempertimbangkan karakter spesifik dari tiap ras anjing. Semakin murni ras anjing, maka karakteristik rasnya makin terlihat. Sebagai contoh, kebanyakan orang mungkin akrab dengan jenis anjing gembala seperti German Shepherd Dog, Border Collie, dll. Mungkin kita tidak memiliki kawanan sapi atau domba untuk memenuhi naluri menggembala mereka, aktivitas lain seperti latihan kelincahan atau mainan cakram terbang bisa menjaga aktivitas anjing-anjing ini. Untuk memenuhi naluri bekerja pada jenis anjing pekerja seperti Siberian Husky atau Rottweiler, kita dapat membiarkan mereka menarik kereta atau membawa ransel yang berat. Bagi mereka, ini bukan 'pekerjaan' namun ini adalah tantangan fisik dan psikologis yang membuat mereka merasa berguna dan dihargai.
Sekalipun ras atau jenis bukanlah hal yang paling penting dari anjing, karena semua jenis anjing memiliki psikologi dasar dan kebutuhan yang sama, namun dengan mengetahui karakter dasar tiap jenis anjing tertentu maka diharapkan kita bisa memahami mereka.

Hidung, Mata dan Telinga.
Dalam urutannya, anjing merasakan dunia melalui hidung, mata dan telinganya. Berbeda dengan manusia yang mengedepankan mata, telinga, baru kemudian hidung.
Ketika kita bertemu dengan orang lain untuk pertama kalinya, kita melakukan kontak mata dan sering berjabat tangan atau pelukan. Tetapi jika dua anjing yang tadinya belum pernah bertemu dan melakukan perkenalan dengan cara seperti yang manusia lakukan, maka kemungkinan besar akan berakhir dengan perkelahian! Saat anjing baru saling mendekat, mereka akan melakukan pendekatan secara tidak langsung, berputar-putar dan saling mengendus-endus.  Mereka saling mengenal aroma dan energi satu sama lain terlebih dahulu. Bagi anjing, aroma dan energi itu seperti sebuah 'nama'. Begitu mereka mengetahui nama mereka satu sama lain, mereka akan memutuskan apakah mereka ingin berinteraksi lebih lanjut atau tidak. Jika ia tidak tertarik, maka ia akan pergi begitu saja, namun jika ia tertarik untuk bermain, maka mereka akan saling berhadapan dan inilah saatnya mata mereka akhirnya terlibat.
Sebagai manusia, ketika kita bertemu dengan anjing baru, naluri kita adalah ingin menyapanya, menatap matanya dan segera membelainya, karena begitulah cara manusia bertemu satu sama lain. Tetapi bagi anjing, itu adalah pendekatan yang sangat kasar. Itulah sebabnya saat bertemu anjing baru untuk pertama kalinya, disarankan untuk  'make no touch, no talk and no eye contact'. Seekor anjing baru tidak akan tersinggung jika kita tidak segera menyapanya. Justru faktanya adalah mengabaikan anjing yang baru dikenal adalah cara terbaik untuk menghargai teritorinya. Begitu dia memiliki kesempatan untuk mencium aroma kita dan menilai energi kita, maka dia akan memutuskan apakah dia ingin mendekat atau tidak. Jika dia melakukannya, dia akan memberi kita izin untuk berinteraksi dengan mengendus, menjilat tangan kita atau melakukan kontak. Setelah itu, kita dapat mulai mendekati anjing tersebut.
Dengan memahami hal ini, kita bukan hanya menghargai ruangnya namun juga menghindari membuatnya terlalu bersemangat atau cemas sehingga membantunya tetap seimbang dan tenang.

Memahami Posisi Tiap Anjing Dalam Kawanan.
Di alam, ada tiga posisi dalam setiap kelompok anjing, yaitu 'depan, tengah dan belakang' dan setiap anjing akan menempati tempat alaminya berdasarkan dominasi dengan pemimpin kelompok selalu berada di depan. Setiap posisi memiliki fungsinya masing-masing dimana anjing-anjing di depan akan memberikan arahan dan perlindungan kepada kawanan tersebut. Mereka menentukan kemana seluruh  kawanan akan pergi dan mereka menangkis segala bahaya dari depan. Anjing-anjing yang berada di belakang akan memperhatikan peringatan bahaya yang mungkin mendekat dari belakang serta memperingatkan kawanan lainnya. Sementara anjing-anjing yang berada di tengah bertugas sebagai mediator, berkomunikasi antara bagian belakang dan depan.
Dalam hubungan manusia dan anjing, kita sebagai manusia harus selalu berada di depan kawanan, sebagai pemimpin di depan semua anjing. Kita bisa mulai melakukan hal ini dengan memberikan kasih sayang dan batasan pada anjing. Jika kita memiliki lebih dari satu anjing, biarkan mereka mengetahui urutan di antara mereka sendiri. Jika kita menaruh anjing ‘back-of-the-pack’ di posisi yang lebih tinggi daripada anjing ‘middle-of-the-pack’, maka hal itu dapat memicu kecemasan, ketidakstabilan juga agresi dari anjing lain dalam satu kelompok.
Satu hal yang harus tetap diingat, tetaplah bekerja sesuai hukum alam, bukan melawannya. Posisi tiap anjing dalam kawanan sudah tertanam dalam dirinya. Jangan mencoba mengubahnya, karena kita pasti gagal.

Menciptakan Suasana Kondusif Bagi Anjing.
Sebagai Pemimpin, tugas kita adalah membawa anjing kita ke tempat yang memiliki energi tenang.  Ini bukan tentang anjing kita, semuanya dimulai dengan energi kita, keadaan pikiran dan cara pendekatan kita. Pemilik adalah sumber energi, ketenangan dan kepatuhan anjing yang ia miliki dan anjing akan selalu mencerminkan pemiliknya. Jika suasana hati kita cemas, gugup, terlalu bersemangat, marah, frustrasi atau hal negatif lainnya, maka anjing akan memantulkan energi itu. Jika kita sebagai pemilik tidak konsisten dalam menerapkan aturan, maka anjing akan menguji untuk melihat sejauh apa hal yang bisa dia lakukan.  Tetapi jika energi kita tenang dan tegas juga konsisten dalam mengajarkan atau menegakkan aturan, anjing akan mempercayai dan akan mengikuti arahan kita.

Jadilah Pemimpin Kawanan.
Pada dasarnya, anjing adalah hewan sosial dengan pemimpin dan pengikut. Bahkan di alam liar, sebagian besar anjing adalah pengikut, tetapi jika mereka tidak memiliki pemimpin untuk diikuti, maka salah satu atau beberapa dari mereka akan berusaha mengendalikan situasi. Kurangnya kepemimpinan yang kuat membuat anjing berada dalam kondisi mental yang tidak seimbang dan mereka akan melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di alam liar, ini bisa membuat kekacauan dalam seluruh kawanan.
Hal yang sama juga dapat terjadi apabila manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan naluriah anjing akan hadirnya Pemimpin Kelompok yang tenang sekaligus tegas. Kondisi anjing yang tidak seimbang dapat menyebabkan semua jenis perilaku yang tidak kita inginkan, termasuk kecemasan, perusakan, gonggongan yang berlebihan dan agresi. LSeringkali, manusia berusaha untuk memperbaiki masalah seperti itu dengan cara manusia atau mencoba bernalar dengan anjing seperti yang kita lakukan pada anak usia lima tahun. Masalahnya adalah kita tidak akan bisa menjelaskan sesuatu hal kepada anjing menggunakan bahasa intelektual kita karena anjing pada dasarnya adalah makhluk naluriah. Hal lain yang membuat kita gagal menjadi pemimpin yang baik bagi anjing kita adalah adanya anggapan yang keliru bahwa segala jenis tindakan disiplin adalah 'jahat' bagi anjing. Akhirnya, sebagian besar dari kita tidak pernah memberikan didikan apapun pada anjing kita selain menyentuhnya, mengelusnya, memaklumi tindakannya dan bahkan memberikan kasih sayang berlebihan. Banyak orang yang berfikir bahwa 'kasih sayang akan menyelesaikan masalah si anjing’. Padahal anjing secara naluriah membutuhkan ‘Latihan, Disiplin, barulah Kasih Sayang' - dalam urutan itu. Kasih sayang yang berlebihan hanya akan menciptakan ketidakseimbangan berupa over-excited pada anjing kecil dan agresi pada anjing besar.

Anjing Adalah Hewan yang Sederhana.
Anjing pada dasarnya adalah hewan yang hidup dan berfikir dengan cara yang paling sederhana serta tidak rumit. Anjing hanya berurusan dengan apa yang terjadi pada saat ini. Jika ada orang asing berjalan ke teras, mereka mungkin menjadi bersemangat atau defensif dan mulai menggonggong, tetapi begitu ancaman itu hilang, anjing biasanya akan kembali tenang. Perilaku buruk bisa terjadi saat kita sebagai pemilik memperumit masalah dengan mengkhawatirkan apa yang mungkin terjadi. Jika kita menghabiskan waktu dengan perasaan tegang karena takut anjing lain dan anjing kita akan berkelahi, maka anjing biasanya akan bereaksi terhadap apa yang terjadi saat ini, yaitu energi kita yang tidak stabil. Jika anjing kita bertemu dengan anjing lain saat kita berada dalam kondisi energi yang tidak seimbang ini, maka insiden akan terjadi karena secara tidak langsung kita telah meminta anjing kita untuk selalu bersikap waspada dan protektif.
Pelajaran yang diajarkan anjing kita kepada kita adalah untuk hidup pada masa ini. Jangan melawan atau lari dari masalah yang muncul dan jangan menciptakan masalah yang belum terjadi. Abaikan ketidaknyamanan kecil dan fokus pada hal positif. Yang terpenting adalah, fokuslah pada apa yang membuat anjing merasa bahagia yaitu 'menjadi bagian dari sebuah kawanan yang seimbang dengan pemimpin yang tegas dan percaya diri’. Tempatkan diri kita sebagai pemimpin yang tenang, tegas, penuh percaya diri dan itu juga akan membuat anjing merasa aman.

Artikel ini disadur dari https://www.cesarsway.com/dog-psychology/


PRINSIP DASAR ANJING

Untuk memiliki anjing yang berperilaku baik dan seimbang, setiap dari kita perlu memahami cara pikir seekor anjing.  Untuk melakukan ini, kita perlu memahami psikologi dasar anjing yang dijelaskan oleh Cesar Millan dalam  https://www.cesarsway.com/mastering-cesars-natural-dog-laws/ 

Anjing Bertindak Berdasarkan Naluri.
Pada dasarnya anjing bertindak secara naluriah, hidup pada masa kini dan bereaksi terhadap apa yang terjadi pada mereka saat ini; Itulah mengapa sangat penting untuk langsung mengoreksi mereka saat mereka berperilaku tidak baik dan tidak memberikan perhatian atau pujian bila mereka berperilaku buruk. Kita dapat menghormati naluri mereka dengan menghargai cara hidup mereka sebagai anjing dan tidak memperlakukannya seperti anak manusia. Kita musti belajar cara mendengarkan naluri kita sendiri dan belajar untuk menjalani hidup di masa kini.

Anjing Berkomunikasi Lewat Energi.
Anjing berkomunikasi satu sama lain melalui energi, sementara manusia melakukannya dengan kata-kata. Anjing bisa memahami beberapa kata yang kita perintahkan yang disertai dengan tindakan tertentu, namun seringkali energi dan nada suara kitalah yang memberi tahu mereka apa yang harus mereka lakukan. Kita musti belajar merefleksikan energi tenang dan tegas melalui niat dan bahasa tubuh agar anjing merespons dengan benar apa yang kita sampaikan. Energi yang seimbang dan niat yang jelas akan memudahkan anjing untuk memahami kita. Namun saat kita tidak tenang atau setengah, maka pesan kita menjadi membingungkan dan anjing tidak akan merespon dengan baik.

Anjing Sebagai Spesies Hewan.
Dalam hal ini yang pertama dan terpenting adalah anjing melihat dirinya sebagai makhluk hidup yang bertindak secara naluriah dan berkomunikasi utamanya melalui energi. Meskipun mereka tidak memiliki kata-kata untuk itu, namun anjing melihat diri mereka sebagai sebuah spesies atau jenis hewan tertentu yang berbeda dari tupai atau kucing, tetapi sama seperti anjing lainnya. Mereka tidak benar-benar memiliki konsep jelas namum sebaliknya, mereka hanya menunjukkan ciri-ciri pergerakan melalui perilaku naluriah mereka, contohnya Siberian Husky akan suka menarik tas atau beban berat lainnya dan Terrier dengan naluri berburunya. Bagi seekor anjing, nama hanyalah sebuah kata yang kita ucapkan saat kita menginginkan perhatian mereka. Seekor anjing tidak akan pernah berpikir, “oh Brownie itu adalah nama saya”. Untuk memahami hal ini, kita harus memahami bahwa anjing kita adalah spesies hewan dan belajar untuk berkomunikasi kepada mereka melalui energi, sama seperti cara hewan berkomunikasi. Satu hal lagi, jangan pernah menggunakan nama anjing kita saat kita memberikan koreksi, karena hal ini akan menciptakan reaksi negatif terhadap kata tersebut pada anjing kita.

Indera Membentuk Realitasnya.
Anjing menjalani hidupnya melalui indera mereka, dalam urutan ini adalah hidung, mata dan telinga. Itulah sebabnya mereka bisa memgetahui ada anjing lain di tikungan atau tupai di pohon berikutnya karena hidung mereka telah menangkapnya terlebih dahulu.  Indera penciuman anjing puluhan ribu kali lebih sensitif daripada manusia. Inilah sebabnya mengapa indera penciuman anjing bisa menjadi alat pelatihan yang sangat kuat.  Gunakan hidung mereka untuk mengarahkan mata dan telinga mereka ke tempat yang kita inginkan, baik melalui camilan atau aroma yang menyenangkan. Kita juga dapat menggunakan aroma yang tidak menyenangkan bagi anjing (tetapi tidak terdeteksi oleh manusia) untuk menciptakan batasan yang tidak terlihat.

Anjing adalah Hewan Sosial.
Anjing akan menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan ketika ada yang memimpin, dalam hal ini kita sebagai pemilik harus bisa menjadi pemimpin bagi anjing kita. Seekor anjing tidak mengerti arti tanggung jawab dan mereka akan senang ketika pemimpin mereka memberi tahu apa yang harus dilakukan. Tanpa kepemimpinan yang tegas, anjing bisa menjadi bingung, takut atau bahkan bertindak agresif saat mereka mencoba mengisi kekosongan sosok pemimpin dalam hidup mereka.

Dengan memahami Hukum Alamiah Anjing, diharapkan kita bisa memberikan model kepemimpinan yang mereka butuhkan, terutama dengan mempertahankan energi yang tenang namun tegas dan membiarkan cara alamiah anjing kita mengekspresikan dirinya sebagai anjing.

Untuk artikel asli bisa dibaca dalam Dogs Principle Laws 

Rabu, 08 April 2020

SEKILAS TOY DOGS

Toy Dog atau disebut juga dengan Anjing Mainan adalah anjing yang umumnya memiliki ukuran kecil serta berasal dari berbagai ras. Beberapa diantara mereka, seperti jenis Maltese di kembangkan semata-mata hanya untuk anjing pendamping atau companion dog. Sementara jenis lainnya, seperti Pomeranian merupakan contoh bentuk kecil dari beberapa ras-ras besar dan memiliki sifat/karakter yang sama dengan ras-ras versi besarnya. Terlepas dari asal usul mereka, semua jenis anjing toy-dogs secara alamiah mudah berinteraksi dengan manusia. Mereka penyayang, mudah bergaul dan mudah beradaptasi dengan berbagai macam gaya hidup. Karena mereka sangat penyayang, jenis toy dogs cocok dengan anak-anak, tetapi perlu diwaspadai agar anak-anak anda tidak berlaku kasar pada anjing-anjing jenis ini, dikarenakan ukuran mereka yang kecil sehingga rentan bila diajak bermain agak kasar. Yang perlu kita perhatikan, beberapa jenis toy dog, antara lain Chihuahua dan Yorkshire Terrier memiliki naluri protektif yang kuat sehingga membutuhkan latihan dan sosialisasi yang konsisten guna mencegah berbagai masalah perilaku yang bisa timbul di kemudian hari. Sementara untuk jenis Shih-Tzu, Toy Poodle dan Mini Pomeranian membutuhkan perawatan grooming. 
Sebagian besar Toy Dogs memiliki reputasi sulit dilatih karena biasanya pemilik terlalu memanjakan mereka.


Berikut jenis anjing Toy Dog yang populer di Indonesia.
Chihuahua
Maltese
Miniature Pinscher
Pekingese
Pomeranian
Pug
Shih Tzu
Silky Terrier
Poodles

Sabtu, 21 Maret 2020

JENIS ANJING YANG BERPOTENSI MEMBAHAYAKAN BILA TIDAK DILATIH DENGAN BENAR.

Mengajak anjing peliharaan berjalan-jalan di luar memang menyenangkan. Selain kita bisa lebih betah beraktifitas, hubungan emosional kita dengan anjing peliharaan akan semakin erat. Namun sebelum memutuskan untuk mengajak anjing kesayangan ke luar lingkungan rumah, sebaiknya kita mengetahui karakter serta perilaku anjing peliharaan kita sendiri. Jika kita mempunyai jenis anjing yang berkarakter agresif, sebaiknya kita juga lebih berhati-hati saat berada di lingkungan publik. Berikut ada beberapa jenis anjing yang jika tidak dilatih dengan benar maka akan berpotensi menjadi anjing berbahaya, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.

American Pitbull Terrier.
Banyak yang sudah mengetahui keganasan anjing ini. Awalnya, anjing ini dibiakkan sebagai anjing laga yang digunakan saat berburu atau dijadikan anjing petarung. Meski ukurannya tidak terlalu besar namun memiliki otot rahang & otot leher yang sangat kuat. Di Amerika sendiri, banyak kasus serangan pada manusia yang dilakukan oleh anjing jenis ini.

Rottweiler.
Rottweiler merupakan jenis anjing penjaga yang banyak dikembangbiakan di Eropa, terutama Eropa Timur, seperti bekas negara Serbia atau Yugoslavia. Sifat setia dan teritorial membuat anjing ini sangat protektif dengan pemiliknya dan akan sangat agresif terhadap orang asing. Dengan ukuran besar, mencapai tinggi satu meter dan berat antara 30 – 60 kg, anjing ini merupakan ancaman yang serius, meski sebenarnya dia hanya berniat “main-main”. Insting gigitannya pada bagian vital tubuh, terutama leher, merupakan senjata mematikan yang tak bisa disepelekan.

German Shepperd Dog. 
Anjing ras asal Jerman ini memang termasuk salah satu jenis anjing yang cerdas. Sebagai anjing gembala, dia mampu membantu para peternak untuk menjaga serta mengumpulkan hewan ternak yang biasanya dilepas bebas di savanah. Namun demikian, sifat dasar ‘agresif’ dimiliki oleh jenis anjing ini, terutama untuk melindungi sang majikan dari orang asing. Gerakan agresif dengan arah gigitan pada semua bagian tubuh menjadi ciri khas serangan German Shepherd Dogs.

Boxer.
Bentuk muka yang seram dan ukuran tubuh di atas rata-rata sebenarnya sudah merupakan “peringatan” bagi kita agar berhati-hati dengan anjing jenis ini. Meski gerakannya tampak tidak agresif, anjing ini mampu menyerang secara cepat dengan gigitan yang kuat karena disokong otot rahang yang kuat.

Doberman.
Kurus, tinggi, bermoncong lancip dan banyak mempunyai kuping berdiri tegak adalah ciri khas anjing ras ini. Meski tampak tak mempunyai banyak otot seperti Rottweiler atau Pitbull, namun Doberman mempunyai kecepatan, lompatan yang tinggi dan serangan mematikan dengan memaksimalkan mulutnya yang panjang tertuju pada area leher atau area tubuh vital lainnya. Anjing ini juga terkenal mempunyai temperamen yang susah ditebak sehingga agak sulit untuk di mengerti mood-nya.

Alaskan Malamute.
Anjing yang mirip dengan serigala ini terkenal sangat sulit ditangani jika sudah marah atau curiga dengan sesuatu. Dengan berat mencapai sekitar 50 kg, bisa dibayangkan jika seekor malamute marah langsung menyerang Anda.

Chowchow.
Jangan tertipu dengan bentuknya yang lucu plus muka bulat yang menggemaskan. Meski termasuk anjing yang tenang dan human-friendly, Chowchow tetap mempunyai darah keturunan ras Char-Pei, ras anjing yang sering digunakan oleh masyarakat China untuk berburu.

Siberian Husky. 
Mirip dengan Alaskan Malamute, namun Siberian Husky memiliki ukuran yang lebih kecil. Sama-sama saudara dekat dengan serigala, Siberian Husky mempunyai insting curiga terhadap orang asing. Reaksi awalnya adalah takut, tetapi begitu merasa terancam, dia akan menyerang dengan brutal. Anjing ini termasuk ras yang sulit untuk dilatih sehingga tidak termasuk dalam golongan anjing karyaguna.

Belgian Malinois. 
Anjing ini kerap disebut sebagai anjing gembala dari Belgia. Dengan bentuk, kecerdasan dan temperamen hampir mirip dengan German Shepherd Dogs, Malinois (baca: Malinwa) merupakan jenis anjing enerjik yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan untuk mengalahkan mangsanya. Jika tidak dilatih dengan baik, anjing ini mempunyai energi yang destruktif. Namun jika terlatih baik, anjing ini merupakan anjing karya-guna yang banyak digunakan oleh para tentara maupun kepolisian di seluruh dunia.

Kintamani Dog.
Anjing ini adalah anjing asli Indonesia yang banyak hidup di sekitar danau Kintamani, Bali. Meski ukurannya tidak terlalu besar, anjing ini kerap dimanfaatkan untuk berburu oleh warga setempat. Insting protektifnya membuat anjing ini sangat melindungi daerah teritorialnya. Serangan anjing ini sering terjadi jika ada orang asing yang masuk dalam wilayahnya atau tanpa sengaja menjadi ancaman bagi anak-anaknya.

Source: Fitness For Men 

Rabu, 20 November 2019

MENGENAL KESEJAHTERAAN HEWAN DAN 5 HAK ASAZI HEWAN.

Mungkin banyak dari kita yang pernah menyaksikan topeng monyet, menaiki gajah di kebun binatang, menyaksikan atraksi paus di seaworld atau bahkan naik delman yang ditarik oleh kuda. Sadarkah kita bahwa apa yang kita lakukan secara tidak langsung dapat dikategorikan sebagai menyetujui bentuk penyiksaan terhadap hewan? Tahukan kita bahwa hewan juga memiliki perasaan & hak untuk diperlakukan dengan layak. Untuk mengetahui lebih jauh, marilah kita mengenal sekilas tentang apa yang disebut dengan Animal Welfare & Five Right of Freedom for Animal (Perawatan Hewan & Lima Hak Kebebasan Hewan).

Freedom from Hunger and Thirst.
Freedom from Hunger and Thirst adalah bebas dari rasa lapar & haus. Jadi ketika anda berkomitmen untuk merawat hewan di rumah atau dimanapun, maka anda harus menyediakan makanan yang bersih, cukup, bergizi & layak. Dan juga air minum yang bersih, setidaknya diganti setiap hari. Anda juga harus menjaga makanan hewan peliharaan tetap higienis agar mereka tetap sehat.

Freedom of Thermal and Physical Discomfort.
Freedom from Thermal and Physical Discomfort adalah rasa bebas dari panas dan tidak nyaman secara fisik. Anda harus menyediakan tempat yang nyaman untuk hewan. Apabila anda memiliki anjing atau kucing, anda harus memiliki kandang & ruang yang cukup bagi mereka. Karena pada dasarnya, hewan harus memiliki 2 tempat, yaitu tempat untuk beraktivitas & tidur. Anda tidak boleh memberikan tempat atau ruang yang terlalu sempit untuk hewan peliharaan. Anda harus menghitung luas ruangan dengan jumlah hewan yang ada supaya mereka dapat beraktifitas dengan leluasa.

Freedom from Injury, Disease and Pain.
Freedom from Injury, Disease and Pain adalah rasa bebas dari luka dan sakit penyakit. Jika hewan peliharaan sakit atau terluka, anda harus membawanya ke dokter hewan atau merawatnya dengan baik serta segera memberikan pengobatan terbaik yang bisa anda lakukan untuk menyembuhkan penyakitnya.

Freedom to Express Most Normal Pattern of Behavior.
Freedom to Express Most Normal Pattern of Behavior adalah perasaan bebas untuk mengekspresikan perilaku alami bagi hewan peliharaan dengan pengawasan dari kita selaku pemiliknya. Berilah mereka ruang yang cukup untuk berinteraksi dengan hewan yang lain.

Freedom from Fear and Distress.
Freedom of Fear and Distress adalah bebas dari rasa takut dan tekanan. Anda harus memastikan hewan peliharaan merasa senang & bahagia berada di dekat anda. Perlakukan mereka secara layak dan penuh kasih sayang sehingga mereka merasa dilindungi, bukan ditakut-takuti. Anda boleh tegas tetapi anda tidak boleh kasar pada hewan peliharaan.

Dasar Hukum:
Undang-Undang No. 18 Tahun 2009
Pasal 66-67 Tentang Kesejahteraan Hewan
Pasal 66
(1) Untuk kepentingan kesejahteraan hewan dilakukan tindakan yang berkaitan dengan penangkapan dan penanganan; penempatan dan pengandangan; pemeliharaan dan perawatan; pengangkutan; pemotongan dan pembunuhan; serta perlakuan dan pengayoman yang wajar terhadap hewan.
(2) Ketentuan mengenai kesejahteraan hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara manusiawi yang meliputi:
  1. penangkapan dan penanganan satwa dari habitatnya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang konservasi;
  2. penempatan dan pengandangan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga memungkinkan hewan dapat mengekspresikan perilaku alaminya;
  3. pemeliharaan, pengamanan, perawatan, dan pengayoman hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa lapar dan haus, rasa sakit, penganiayaan dan penyalahgunaan, serta rasa takut dan tertekan;
  4. pengangkutan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa takut dan tertekan serta bebas dari penganiayaan;
  5. penggunaan dan pemanfaatan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari penganiayaan dan penyalahgunaan;
  6. pemotongan dan pembunuhan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa sakit, rasa takut dan tertekan, penganiayaan, dan penyalahgunaan; dan
  7. perlakuan terhadap hewan harus dihindari dari tindakan penganiayaan dan penyalahgunaan.